ANALISIS VARIASI POLA ANYAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK SIFAT KIMIA DAN MEKANIK MATERIAL KOMPOSIT BERBAHAN SABUT KELAPA

---

• Dipublikasikan pada 23 Oktober 2024

Abstrak

Komposit terdiri dari serat dan matriks. Matriks berfungsi untuk merekatkan serat dan menjaganya agar tidak berubah posisi. Serat berfungsi sebagai material rangka yang menyusun komposit. Komposit dapat digunakan sebagai alternatif pengganti seperti material logam, besi, keramik karena memiliki beberapa keuntungan antara lain konstruksi yang ringan, kuat dan tidak terpengaruh oleh korosi sehingga komposit bisa menjadi salah satu material baru yang layak untuk dikembangkan. Pada penelitian ini akan mengkaji komposit serat alam sabut kelapa dengan lama perendaman 2 jam, menggunakan larutan NaOH 15%, dengan fraksi volume 40% variasi pola anyaman basket dan twill dibandigkan dengan komposit fiberglass serta menggunakan matriks resin polyester pelitian ini menggunakan metode Vacuum Infusion. Dari hasil uji FTIR untuk mengatahui sifat kimia menunjukkan bahwa perlakuan NaOH mempengaruhi sifat mekanik serat sabut kelapa. Terdapat perbedaan ikatan kimiawi antara serat yang telah direndam dan sebelum direndam mengalami proses alkalisasi. Serat sabut kelapa yang dialkalisasi kurang optimal masih mengandung sebagian lignin, yang ditunjukkan oleh puncak peak pada rentang 1200-1300 cm-1 . Hasil pengujian mekanik menunjukkan bahwa nilai rata-rata kekuatan tarik serat fiberglass adalah 112,21 N/mm2, sedangkan untuk serat sabut kelapa dengan pola anyaman twill adalah 12,98 N/mm2 dan pola anyaman basket adalah 20,40 N/mm2. Pada uji bending, kekuatan rata-rata serat fiberglass adalah 45,216 J/mm2, anyaman twill 23,608 J/mm2, dan anyaman basket 15,701 J/mm2. Terakhir, pada uji impact, kekuatan rata-rata serat fiberglass adalah 45,216 J/mm2, anyaman twill 23,608 J/mm2, dan anyaman basket 15,701 J/mm2. 

Kata kunci : Komposit,Serat Sabut Kelapa,fiberglass,Sifat Mekanik,FTIR