STUDI EKSPERIMEN KOMPOSIT SERAT SABUT KELAPA BERPOLA ANYAMAN TERHADAP SIFAT MEKANIK

---

• Dipublikasikan pada 23 Oktober 2024

Abstrak

Ketergantungan terhadap impor serat sintetis seperti fiberglass dapat dikurangi dengan menggantikan dengan serat alami dari limbah sabut kelapa sebagai penguat dalam komposit polimer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan sifat mekanik (kekuatan tarik, kekuatan bending, dan kekuatan impact) antara komposit serat sabut kelapa-polyester berpola anyaman dan komposit fiberglass-polyester. Metode eksperimental digunakan untuk menguji kekuatan tarik, kekuatan bending, dan kekuatan impact. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposit fiberglass memiliki kekuatan tarik tertinggi (113,08 N/mm²), diikuti oleh komposit serat kelapa dengan susunan acak (21,60 N/mm²), dan komposit serat kelapa dengan pola anyaman plain (11,46 N/mm²). Selain itu, komposit fiberglass memiliki modulus elastisitas rata-rata tertinggi sebesar 31,61 N/mm², menunjukkan kekakuan yang lebih tinggi dibandingkan komposit serat kelapa susunan acak (18,61 N/mm²) dan pola anyaman plain (18,16 N/mm²). Demikian pula, komposit fiberglass menunjukkan kekuatan bending tertinggi (160,51 N/mm²), sedangkan komposit serat kelapa dengan susunan acak (41,22 N/mm²) dan pola anyaman plain (31,24 N/mm²) menunjukkan nilai yang lebih rendah. Dalam hal kekuatan impact, komposit fiberglass juga unggul dengan energi impact rata-rata 1,4688 Joule dan kekuatan impact 45,1787 kJ/m², dibandingkan dengan komposit serat kelapa dengan susunan acak (0,3513 Joule dan 10,8036 kJ/m²) dan pola anyaman plain (0,47 Joule dan 14,4569 kJ/m²). Secara keseluruhan, komposit fiberglass unggul dalam semua aspek, diikuti oleh serat kelapa susunan acak, dan serat kelapa pola anyaman plain. 

Kata kunci: komposit serat kelapa, pola anyaman plain, fiberglass, kekuatan tarik, modulus elastisitas, kekuatan bending, kekuatan impact