PENGARUH VARIASI TEMPERATUR DAN PENAMBAHAN KATALIS ZEOLIT ALAM TERHADAP KARAKTERISTIK BIO-OIL HASIL PIROLISIS LIMBAH PLASTIK LDPE, BAN DAN BESEK

---

• Dipublikasikan pada 23 Oktober 2024

Abstrak

Adanya permasalahan bahan bakar fosil yang semakin menipis, sampah di TPA Winongo, Madiun yang over kapasitas. Dibutuhkan suatu energi alternatif (renewable), yang dapat dihasilkan adalah sampah sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil melalui pirolisis salah satunya pirolisis. Proses pirolisis adalah proses dekomposisi termokimia bahan organik melalui pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau reagen kimia lainnya menghasilkan produk gas, cair (tar), dan arang (char). Zeolit alam digunakan sebagai katalis dalam proses pirolisis untuk mengubah rantai hidrokarbon pendek menjadi rantai hidrokarbon yang lebih panjang. Proses pirolisis menggunakan alat pirolisis dengan model rotary kiln dengan pemanas heater listrik. Proses penelitian ini menggunakan bahan baku total seberat 500 gram meliputi sampah plastik LDPE 50%, ban bekas 25%, dan besek bekas 25% dengan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variasi temperatur 250°C, 300°C, 400°C, 500°C, dan 600°C dan penambahan 2 sekat katalis zeolit alam dengan berat 83,3 gram di setiap sekat, dengan proses selama 3 jam dan setiap suhu pirolisis, pengambilan sampel dilakukan sebanyak 2 kali untuk memastikan validitas data yang dihasilkan. Pengambilan data volume bio-oil diambil setiap 3 menit sekali, massa jenis dan nilai kalor diteliti saat proses pirolisis sudah selesai. Hasil pengujian menunjukkan volume tertinggi bio-oil (tar) pada temperatur 400°C sampel 2 sebanyak 261 ml, massa jenis terendah pada temperatur 600°C sampel 2 sebesar 0,798 gr/ml, dan nilai kalor tertinggi pada temperatur 500°C sampel 1 sebesar 56.055 J/gr. 

Kata kunci: pirolisis, katalis zeolit, bio-oil (tar), karakteristik bio-oil (tar)