
Selamat Datang di Repository Perpustakaan
Politeknik Negeri Madiun
Detail Skripsi
Dosen Pembimbing
Pembimbing 1
Dr. Eng. Agus Susanto, S. Pd., M. T.Pembimbing 2
Adiratna Ciptanigrum, S.T., M.T.Download File
MITIGASI GETARAN PAKSA DAN CHATTER SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL PEMESINAN PADA PROSES BUBUT ALUMINIUM PADUAN 6061
Rico Setyawan
204308071 / D4 Perkeretaapian- Dipublikasikan pada 23 Oktober 2024
Abstrak
Proses pemesinan adalah teknik manufaktur yang menghilangkan material dari baja menggunakan pahat, dan dalam proses bubut, getaran ini tidak dapat dihindari. Getaran yang terjadi adalah getaran paksa, getaran ini dapat bertransformasi dari getaran paksa menjadi getaran dengan amplitude yang meningkat secara eksponensial yang kemudian menjadi getaran chatter (self-excited vibration). Untuk mendeteksi terjadinya getaran paksa dan chatter dilakukan dengan mengakuisisi getaran yang terjadi pada saat proses bubut dengan menggunakan sensor getaran, sistem akuisisi data, dan perangkat lunak untuk analisa getaran, sinyal getaran tersebut dapat terdeteksi kemudian diidentifikasi sehingga sinyal getaran dapat digunakan untuk memonitoring proses permesinan berlangsung. Pada hasil uji pemotongan menunjukkan bahwa peningkatan kedalaman pemotongan mempengaruhi getaran yang terjadi. Pada kedalaman 0,8 mm, getaran sebesar 3,8 x 10- ³ m/s², pada kedalaman 1 mm sebesar 8 x 10- ² m/s², dan pada kedalaman 1,5 mm sebesar 13 x 10-2 m/s². Getaran yang meningkat menyebabkan peningkatan kekasaran permukaan 14 µm pada kedalaman 0,8 mm, 46, µm pada kedalaman 1 mm, dan 80 µm pada kedalaman 1,5 mm. Getaran pada proses bubut tersebut menyebabkan keausan pada pahat. Keausan pahat ini ditimbulkan karena adanya gesekan antara benda dan ujung pahat pada proses bubut. Dengan bertambahnya kedalaman potong berkelanjutan pada proses bubut tersebut menyebabkan massa pahat mengalami penurunan dan keausan pada sisi pahat 0,42 mm.
Kata kunci : Getaran Paksa, Chatter, Proses Bubut, Pemesinan.