STUDI PERANCANGAN PEDOMAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PEMERIKSAAN PERIODIK GARDU TRAKSI KERETA HYBRID POLITEKNIK NEGERI MADIUN

---

• Dipublikasikan pada 23 Oktober 2024

Abstrak

Gardu traksi merupakan aset terpenting sebagai penyuplai energi listrik untuk operasional kereta listrik. Keberfungsian dan keamanan gardu traksi menjadi prioritas utama dalam memastikan kelancaran serta keselamatan operasional yang handal. Pemeriksaan dan perawatan gardu traksi secara periodik (preventive Maintenance) menjadi aspek yang tidak bisa dihindarkan dalam upaya menjaga keandalan sistem traksi kereta listrik. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi skala prioritas dalam melakukan perawatan dengan mengevaluasi resiko kegagalan pada sebuah mesin. Pada penelitian ini metode FMEA digunakan untuk menentukan skala prioritas dan durasi perawatan komponen gardu traksi. Hasil penelitian skripsi menghasilkan risiko kegagalan komponen gardu traksi yang memiliki probabilitas kejadian tinggi yaitu gangguan pada komponen kabel incoming 20kV ketidakstabilan tegangan 1500VDC pada LAA. Gangguan disebabkan oleh PLN yang sering padam. Penilaian RPN pada komponen kabel incoming 20 kV menghasilkan nilai tertinggi yaitu 12. Periode perawatan ditentukan pada proses pembobotan gangguan dengan menggunakan pendekatan perbandingan faktor kapasitas daya operasi, intensitas operasi, dan down time gangguan, dengan penggabungan ketiga faktor tersebut kabel incoming menghasilkan bobot gangguan sebesar 278,068. Besar bobot gangguan yang dihasilkan tersebut masuk dalam kategori level risiko high sehingga periode perawatannya yaitu menjadi dua mingguan. Hasil penentuan periode perawatan selanjutnya disusun dalam pedoman SOP perawatan dengan prosedur perawatan mengacu pada standar umum yaitu PM No 50 tahun 2018 dan Peraturan Dinas KAI 13C Jilid 1.

 Kata Kunci : Gardu Traksi, Standard Procedure Operating (SOP), Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Preventive Maintenance