ANALISA KINERJA RELAY SBEF TERHADAP GANGGUAN NGR FLASH PADA TRAFO 5 150/20kV 60 MVA GARDU INDUK MANISREJO

---

• Dipublikasikan pada 22 Oktober 2024

Abstrak

Salah satu hal yang paling penting dalam kelistrikan adalah sistem proteksi, saat ini teknologi proteksi listrik berkembang pesat salah satunya relay numerik. Dengan adanya perangkat proteksi salah satunya relay Standby Earth Fault (SBEF) sebagai back up apabila terjadi kegagalan proteksi penyulang dan akan menjadi proteksi utama saat gangguan berada di blind zone proteksi penyulang. Dalam situasi ini gangguan yang kerap terjadi dalam sistem transformator tenaga ini ialah gangguan hubung singkat satu phasa ke tanah, oleh karena itu relay Standby Earth Fault (SBEF) digunakan sebagai pengaman proteksi gangguan tanah, relay Standby Earth Fault (SBEF) ini bekerja ketika terjadi gangguan dan apabila relay utama yang dikoordinasikan gagal melakukan trip. Relay Standby Earth Fault (SBEF) tersebut yang digunakan untuk mengamankan NGR dari kerusakan akibat panas dan hubung singkat satu phasa tanah. Panas tersebut dihasilkan karena arus hubung singkat atau arus urutan nol yang mengalir ke titik netral transformator secara terus menerus (continue). Oleh karena itu, relay Standby Earth Fault (SBEF) hanya ada pada transformator yang pentanahannya menggunakan Netral Grounding Resistance (NGR). Netral Grounding Resistance (NGR) flash terjadi akibat nilai resistansi NGR kurang dari 500 Ohm dimana semakin kecil nilai resistansi pada NGR maka arus gangguan satu phasa ke tanah menjadi lebih besar. Relay Standby Earth Fault (SBEF) ini juga harus dikoordinasikan dengan relay GFR. Relay Standby Earth Fault (SBEF) harus bekerja paling akhir sebagai pengaman NGR. Maka daripada itu, pentingnya pola pentanahan high resintance ground yang memiliki manfaat seperti membatasi arus gangguan, mengurangi kerusakan peralatan dan meningkatkan kestabilan sistem.

Kata kunci : Relay SBEF, NGR, High Resistance Ground